Sosok  

Agustinus Mali, Kepala Desa Hamonggo Lele Periode 2018-2024: Dikukuhkan Kembali Sebagai Kepala Desa Definitif oleh Bupati Sumba Barat Daya

Kades Hamonggo Lele: Agustinus Mali/Idemanews.com

Kodi, IDEMA News-Ditemui di ruang kerjanya (Senin, 25/8/2025) Agustinus Mali yang telah dikukuhkan kembali sebagai Kepala Desa Hamonggo Lele pada Kamis, 21/8/2025 oleh  Ratu Ngadu Bonnu Wula, Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya menjelaskan bahwa dia terkejut atas amanat yang diembannya kembali tersebut. “Ini tugas pengabdian yang dipercayakan oleh konstitusi, oleh Negara, oleh pemerintahan daerah. Saya akan total selama kurang lebih dua tahun ke depan dalam menahkodai Desa Hamonggo Lele,” ungkap pria murah senyum dengan sumringah.

“Saya adalah salah satu dari 16 kepala desa di Kabupaten Sumba Barat Daya yang dikukuhkan sebagai kepala desa defiitif oleh bupati pada hari Kamis, 21/8/2025.  Sesuai regulasi bahwa kepala desa yang masa baktinya berakhir antara 1 November 2023 – 1 Januari 2024 dikukuhkan kembali sebagai kepala desa definitif. Ini tugas pengabdian yang harus diemban secara total. Maka sejak dikukuhkan kembali, saya sudah 2 kali melakukan pertemuan dengan semua aparat pemerintahan Desa Hamonggo Lele. Kita menyamakan persepsi dan membangun pola kerja yang meingkatkan kinerja dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing,” tambah Agus Mali mantan anggota dewan Kabupaten Sumba Barat Daya.

Lanjutnya, pada masa baktinya sebagai kepala desa, pembangunan desa benar-benar dimaksimalkan sejalan dengan RPJM Kabupaten sesuai visi misi dan program bupati saat itu. “ Untuk dua tahun ke depan ini bersama seluruh masyarakat Desa Hamonggo Lele, kita berupaya menuntaskan program yang belum tercapai seiring dengan RPJM Kabupaten SBD dalam bingkai visi misi bupati yakni Menata Kota Membangun Desa. Sebagai pimpinan wilayah desa, saya akan memastikan visi misi dan program Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya periode 2025-2029 dapat dilaksanakan dengan cermat di Hamonggo Lele Kecamatan Kodi. Paling tidak, Desa Hamonggo Lele menjadi mode bagaimana program nasional, propinsi dan kabupaten bisa berjalan sinergi demi kesejahteran masyarakat dan terutama mengangkat harkat hidup masyarakat desa,” tambahnya lagi.

Ibu Ratu Ngadu Bonnu Wula, Bupati SBD  dalam pedato pengukuhan kami sebagai kepala desa menekankan beberapa hal penting dalam mengemban tugas sebagai kepala desa. Bahwa dengan status sebagai kepala desa definitive, setiap kepala desa dituntut bekerja professional, berintegritas dan bekerja dengan sepenuh hati. Bahwa tugas tersebut bukan sekedar memperkaya diri, mencari keuntungan pribadi atau mencari popularitas diri saja tetapi mengembangkan jiwa pengabdian untuk memajukan desa, mensejahterakan warga. “Harus memiliki rasa memiliki yang tinggi. Dengan segala sumber daya yang ada memaksilmalkan peningkatan sumber daya alam dan sumber daya manusia,” pungkasnya.

Kepala desa yang dikenal dekat dengan rakyat, selalu berada di tengah suka duka warganya, warga  sangat puas ketika Agus Mali diangkat kembali sebagai kepala desa. Dengan amanat yang kembali diemban dipundaknya, warga sangat antuas. Beberapa warga yang hadir di desa untuk menyelesaikan perselisihan dalam keluarga (Senin,25/8/2025) sangat senang mengetahui bahwa beliau kembali dikukuhkan sebagai kepala desa definitif. Salah satu warga yang ditemui IDEMA menjelaskan bahwa kantor desa baru dengan desain model rumah adat Sumba (Kodi) dibangun pada masa bakti Agustinus Mali. Selesai dengan baik dan representatif untuk berbagai kegiatan desa. Juga dibangun bak penampung air bersih dengan sumur bor di lingkungan kantor desa yang dimanfaatkan bersama oleh warga desa. Masalah stunting menjadi skala prioritas penanganan pada masa kepemimpinannya.

Terkait penerangan, diakui warga bahwa tiga dusun sudah teraliri dengan listrik. Program pembangunan rumah layak huni berjalan maksimal sehingga tidak ada lagi rumah huni yang masih beratap alang. “Waktu kami menyelesaikan 135 rumah layak huni. Saya akan control kembali dan jika masih ada rumah yang tidak layak huni, pasti menjadi prioritas. Termasuk penanganan administrasi dan asset desa. Kami akan bersinergi dengan kecamatan dan kabupaten untuk membangun,” tambah pria yang kini (2025) untuk pertama kali desanya digunakan sebagai lokasi KKN mahasiswa Muhammadyah Kupang.

Infografis Desa Hamongg Lele Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya

Desa Hamonggo Lele memiliki luas wilayah kurang lebih 2 km persegi, terdiri dari 3 Dusun dan 20 RT dengan jumlah penduduk 1.540 jiwa, 360 KK. Desa ini berbatasan langsung dengan Desa Bondo Kodi, Pero Batang, Homba Rica, Koki dan Anakaka. Mayoritas warga berprofesi sebagai petani yang umumnya memiliki lahan kering yang cocok untuk berbagai tanaman holtikultura. Penghasil jambu mete, padi ladang dan jagung. Rata-rata petani memiliki ternak kecil dan ternak besar mendekati 100 ekor berupa kerbau, sapi dan kuda.

Pendidikan: Rata-rata menyelesaikan pendidikan setingkat SD-SMA. Saat ini tercatat 23 orang warga yang menyadang gelar sarjana yang terdiri dari 12 sarjana laki-laki dan 11 sarjana dan sudah bekerja sebagai guru, pegawai dan kontrak. Terdapat satu SD (Sekolah Dasar) dan satu PAUD.

Dalam desa terdapat 10 kelompok tenun binaan yang satu kelompok terdiri dari 10 orang yang secara individu mampu menghasilkan kain tenun sebagai penunjang ekonomi keluarga. Dan beberapa kelompok tani. Desa Hamonggo Lele memiliki luas lahan desa 7.000m persegi dengan bangunan berupa kantor desa lama dan baru, polindes, poskeswan, memiliki dua titik sumur bor yang dilengkapi dengan bak umum penampung. Satu sumur bor terletak di Dusun 3.*-EE/IDEMA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *