Kodi Utara, IDEMA News_Kala senja jatuh di bibir Danau Weekuri di akhir Agustus yang hangat, langit seperti dilukis. Rona merah, jingga dan emas memantulkan cahaya keabadian Weekuri yang asri elok mempesona bagai gadis belia Kodi yang sedang menari. Ombak kecil yang diterpa warna emas dan jingga menciptakan suasana yang menenangkan, romantik bahkan membawa pengalaman magis. Weekuri dengan kekhasan degrasi warna air yang biru, hijau dan putih dalam tarikan angin sepoi dan seolah berdinding batu karang kokoh adalah keindahan eksotik.
Danau Weekuri adalah salah satu destinasi wisata alam unggulan di Sumba Barat Daya yang berada di Desa Moromaduyo, Kecamatan Kodi Utara. Keindahan alam dan panoramanya membawa sensasi yang luar biasa tak terlupakan. Hingga saat ini, Weekuri masih dipertahankan keasliannya. Sejauh mata memandang, Danau Weekuri dikelilingi oleh batu karang. Sekelilingnya ditumbuhi tumbuhan liar, tanaman merambat, pohon khas pantai. Sehingga mata dimanjakan oleh air yang jernih, hutan yang terawat baik sehingga sangat sejuk. Beberapa karang di sisi selatan seperti dipahat sehingga membentuk ruang untuk duduk santai memandang kea rah air.
Konon Weekuri berarti air yang terpercik melewati batu batu karang. Dan perlahan-lahan air laut yang terpercik terpisah oleh karang tinggi yang memisahkan dengan laut di sisi baratnya. Sekilas dari atas karang, cekungan danau Weekuri terlihat seperti peta pulau Sumba. Namun jika kita amati dari sisi Utara, cekungan air Weekuri seperti dua buah hati yang saling terpaut yang ditandai dengan garis membujur yang terbentuk oleh pola warna putih dan biru air danau. Boleh jadi, Weekuri dengan gambaran imajiner tersebut membawa kita pada symbol kedalaman cinta dan cinta yang tak terpisahkan.Walahualam.
Konon Wonakaka, tokoh legenda Kodi yang memimpin perang melawan Belanda, pernah tinggal untuk beberapa lama di sekitar Weekuri dalam persembunyiannya bersama pasukannya. Boleh jadi, dia pernah mandi dan bersemedi di sana. Meskipun masyarakat sampai sekarang dari cerita turun-temurun mempercayai, Wonakaka sering mandi di Weemaliwona. Di sisi agak utara dari Weekuri kurang lebih 300m terdapat sebuah sumber mata air dalam gua yang dikenal dengan sebutan Weemaliwona. Dan agak ke timur terdapat sumber air yang terasa lebih tawar yang dikenal mata air Weepanoka. Sumber air inilah yang dimanfaatkan masyarakat secara umum dan keperluan akomodasi air bersih Weekuri.
Weekuri Cocok Untuk Liburan keluarga
Sejak dikelola secara baik, Danau Weekuri menjadi salah satu destinasi wisata alam di Kabupaten Sumba Barat Daya yang dikunjungi oleh berbagai kalangan. Weekuri sangat terkenal sampai ke luar negeri. Bagi pelancong yang menginjakan kaki di Bumi Loda Weemaringi Pada Weemalala, liburannya tidak akan lengkap jika tak mengunjungi Weekuri. Dari pantuan IDEMA News (Minggu,31 Agustus 2025) pengunjung Weekuri didominasi keluarga dan anak-anak sekolah dan orang muda. Airnya tenang dan dasar terlihat dengan jelas dengan pasir putih dan sebagian berwarna biru dan hijau. Cocok untuk berenang, relaksasi. Air tidak begitu dalam. Berkisar 30 centi meter sampai 3 meter.
Alam yang masih perawan, memberikan visualisasi yang lengkap tentang keindahan. Lokasi yang tenang dan teduh. Pohon-pohon membentuk hutan yang membawa angin sepoi pantai yang menenangkan. Di sisi utara danau, tumbuhan liar yang asli dan menghijau, memberi kesan romantis. Berjalan menyisiri jalan melingkar menuju barat bibir pantai dengan dua batu karang yang tampak sekilas seperti dua anak manusia yang duduk memadu kasih, bercerita dan merajut asa, cinta dan harapan akan hari yang lebih cerah. Dan anehnya, di spot itulah yang menjadi pilihan utama kalangan muda untuk mengabadikan gambar kenangan. Mungkin saja karena spot itu seperti berpose menghadap lautan luas dengan symbol harapan dengan latar air danau yang tampak seperti dua hati yang terpaut mesrah.
Danau dengan panjang 160 meter dan lebar kurang lebih 50 meter pada ukuran terluas berada dalam kawasan hijau hutan yang luas. Dengan berbagai fasilitas lopo besar dan kecil, cocok untuk keluarga bercengkeramah dengan santai. Atau rombongan anak sekolah atau komunitas lain, akan merasa nyaman dan aman karena terdapat area yang luas yang menyerupai taman untuk bersantai. Dengan pemandangan yang indah dan suasana yang tenang, sangat cocok juga untuk terapi atau sekedar menenangkan diri atau pikiran. Dengan suasana alami dan keramahan warga, pengunjung akan kembali ke rumahnya dalam suasana hati damai dan positif.
Pengunjung dimanjakan dengan berbagai fasilitas dan akomodasi yang tersedia. Pengunjung dapat mengelilingi danau dengan mudah dan nyaman karena tersedia jalan yang sangat memadai. Untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan pengunjung, pemerintah daerah Kabupaten Sumba Barat Daya terus memberikan perhatian khusus dan terus meningkatkan kualitas Weekuri sambil tetap mempertahankan keaslian Weekuri. Masyarakat sekitarnya dilibatkan secara aktif dan membangun kesadaran bersama akan pentingnya rasa memiliki. Menjaga bersama ekosistim Weekuri dengan bersama-sama menjaga sebagai milik bersama.
Akses menuju Weekuri dari kota Tambolaka sudah sangat memadai dengan jalur pantura yang mulus. Dari kota Tambolaka, warga dapat menempuh perjalanan kurang lebih 45 menit menuju Weekuri. Sepanjang perjalanan adalah hamparan padang dan kebun yang membentang dengan beberapa bibir pantai didominasi pohon Kasambi. Pada bulan Agustus ini, sepanjang perjalanan kita adalah hamparan pohon jagung kering yang telah dipanen. Jika dari arah Tambolaka, ketika hampir tiba kita akan menjumpai sebuah perkampungan kecil, Kampung Bilu. Kampung yang tenang seperti jarang terhubung dengan masyarakat luas.
Weekuri adalah kombinasi keindahan alam, danau, air payau, batu karang dan hutan kecil yang asri yang membawa pengalaman berbeda. Ada ketenangan, kedamaian, sisi romantic yang tak terlupakan dan mungkin momentum bathin lain untuk berefleksi akan keagungan karya Tuhan sendiri. Cukup dengan berenang, duduk santai, menyisiri dan menikmati ragam jualan kuliner, air kelapa muda khas Kodi yang berasa seperti minuman bersoda, kopi asli Sumba. Atau menapaki deretan lapak yang menjual aneka khas kain tenun Sumba, yang menjual berbagai souvenir khas Sumba. Atau mungkin sekedar berjalan menapaki jalan mengitari danau sambil bergandeng tangan, bersenda gurau dengan teman sambil sesekali mengabadikan momen memalui kamera handpone adalah suatu pengalaman pribadi yang eksotik dari alam yang begitu eksotik. Apalagi jika pengunjung berada di ujung senja dalam balutan sunset. Sebuah perjalanan indah tak terlupakan.*EK